Kita sering mendengar pendidikan itu
dasar dari kemajuan suatu negara dan kita juga sering mendengar dengan
pendidikan yang baik kita akan menjadi pintar dan dapat banyak melakukan
perubahan. Begitu luar biasanya pendidikan dipandangan kita semua, tapi apa sih
sebenernya pendidikan itu? Ayo kita pelajari bersama.
Pendidikan berasal dari bahasa yunani,
Paedagogiek, yang terdiri dari dua kata yaitu Paes (anak) dan Agogos (saya
menuntun/membimbing).Pengertian dari pendidikan itu sediri yaitu usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara
(menurut UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Berdasarkan definisi tersebut, kita
dapat lihat unsur-unsur esensial pendidikan, yaitu:
1. Pembinaan
(kepribadian), pengembangan (kemampuan atau potensi), peningkatan (pengetahuan),
serta tujuan (ke arah mana peserta didik akan diharapkan dapat
mengaktualisasikan dirinya)
2. Ada
hubungan antara dua pihak (pendidik dan peserta didik)
3. Pendidikan
adalah proses sepanjang hayat
4. Pendidikan
berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan dalam masyarakat
Oleh para ahli, pendidikan dipandang
sebagai ilmu. Menurut Langeveld (1955), paedagogiek (pendidikan) adalah suatu
ilmu yang bukan hanya mnelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau
hakiki objek itu melainkan juga mempelajari betapa hendaknya bertindak. Dapat
kita simpulkan bahwa dari sudut pandang ilmu, setidak-tidaknya ada 3 syarat
untuk pendidikan, yaitu:
1. Memiliki objek
studi baik material maupun formal
2. Memiliki sistematika
3. Memiliki
metode
Metode-metode
yang dapat dipakai dalam ilmu pendidikan, yaitu:
a.
Metode Normatif, Metode ini berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan
yang ingin dicapai oleh pendidikan. Metode ini juga menjawab pertanyaan yang
berkenaan dengan masalah nilai baik dan nilai buruk.
b.
Metode Eksplanatori, Metode eksplanatomi bersangkut paut dengan pertanyaan
tentang kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
Suatu rekomendasi praktis bagi para pendidik harus didasarkan pada pemahaman
yang benar tentang hakekat peserta didik, perkembangn mereka, cara-cara belajar
mereka, dan cara-cara mereka mereaksi pengaruh sosial. Suatu teori pendidikan
yang sahih memberikan suatu eksplanasi yang memadai mengenai apa yang terjadi
di alam, yang didasarkan pada bukti-bukti empiris.
c.
Metode Teknologis, Metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk
mengungkapkan bagaiman melakukannya dalam rangka menuju keberhasilan pencapaian
tujuan-tujuan yang diinginkan.
d.
Metode Deskriptif-Fenomologis, Metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan
pendidikan dan kemudian mengklarifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.
e.
Metode Hermeneutis, Metode ini untuk memahami kenyataan pendidikan yang
konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur kegiatan pendidikan.
f.
Metode Analitis Kritis (Filosofis), Metode ini menganalisis secara kritis
tentang istilah-istilah , pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep dan teori-teori
yang ada atau digunakan dalam pendidikan.
Selain dipandang sebagai ilmu, pendidikan
dipandang juga sebagai sistem. Oleh karena itu, pendidikan harus mengandung:
1. Adanya satu
kesatuan organisasi
2. Adanya komponen-komponen
yang membentuk kesatuan organisasi
3. Adanya hubungan
ketrerkaitan antara komponen satu dengan yang lain maupun antara komponen
dengan keseluruhan
4. Adanya gerak
atau dinamika
5. Adanya tujuan
yang ingin dicapai
Berdasarkan poin-poin yang sudah kita
bahas diatas, jadi sistem pendidikan ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
*untuk sekarang, kita tidak bahas secara mendalam dulu
masing-masing komponen, kita fokuskan pada definisi pendidikan
Pendekatan pendidikan sebagai sistem sangatlah penting. Dengan melakukan
pendekatan ini, kita dapat mengenali kelemahan masing-masing komponen dalam
keseluruhan upaya pendidikan atau antar komponen, sehingga dapat dilakukan
perbaikan demi mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Selain itu, untuk mencapai tujuan pendidikan, perlu disusun dan difungsikan
sistem penyelenggara pendidikan yang biak dengan mengenal, memahami, dan
mengembangkan seluruh komponen pendidikan tersebut.
Semoga dengan memahami definisi pendidikan, kita jadi lebih
menghargai pendidikan dan kita jadi lebih serius dalam menangani pendidikan
demi mencapai Indonesia yang maju. DHSS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar