Sabtu, 09 Maret 2013

Pendidikan adalah


Kita sering mendengar pendidikan itu dasar dari kemajuan suatu negara dan kita juga sering mendengar dengan pendidikan yang baik kita akan menjadi pintar dan dapat banyak melakukan perubahan. Begitu luar biasanya pendidikan dipandangan kita semua, tapi apa sih sebenernya pendidikan itu? Ayo kita pelajari bersama.
Pendidikan berasal dari bahasa yunani, Paedagogiek, yang terdiri dari dua kata yaitu Paes (anak) dan Agogos (saya menuntun/membimbing).Pengertian dari pendidikan itu sediri yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara (menurut UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Berdasarkan definisi tersebut, kita dapat lihat unsur-unsur esensial pendidikan, yaitu:
1.       Pembinaan (kepribadian), pengembangan (kemampuan atau potensi), peningkatan (pengetahuan), serta tujuan (ke arah mana peserta didik akan diharapkan dapat mengaktualisasikan dirinya)
2.       Ada hubungan antara dua pihak (pendidik dan peserta didik)
3.       Pendidikan adalah proses sepanjang hayat
4.       Pendidikan berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan dalam masyarakat
Oleh para ahli, pendidikan dipandang sebagai ilmu. Menurut Langeveld (1955), paedagogiek (pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan hanya mnelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu melainkan juga mempelajari betapa hendaknya bertindak. Dapat kita simpulkan bahwa dari sudut pandang ilmu, setidak-tidaknya ada 3 syarat untuk pendidikan, yaitu:
1.       Memiliki objek studi baik material maupun formal
2.       Memiliki sistematika
3.       Memiliki metode
Metode-metode yang dapat dipakai dalam ilmu pendidikan, yaitu:
a.       Metode Normatif, Metode ini berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan yang ingin dicapai oleh pendidikan. Metode ini juga menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan masalah nilai baik dan nilai buruk.
b.      Metode Eksplanatori, Metode eksplanatomi bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil. Suatu rekomendasi praktis bagi para pendidik harus didasarkan pada pemahaman yang benar tentang hakekat peserta didik, perkembangn mereka, cara-cara belajar mereka, dan cara-cara mereka mereaksi pengaruh sosial. Suatu teori pendidikan yang sahih memberikan suatu eksplanasi yang memadai mengenai apa yang terjadi di alam, yang didasarkan pada bukti-bukti empiris.
c.       Metode Teknologis, Metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan bagaiman melakukannya dalam rangka menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan.
d.      Metode Deskriptif-Fenomologis, Metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan kemudian mengklarifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.
e.      Metode Hermeneutis, Metode ini untuk memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur kegiatan pendidikan.
f.        Metode Analitis Kritis (Filosofis), Metode ini menganalisis secara kritis tentang istilah-istilah , pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep dan teori-teori yang ada atau digunakan dalam pendidikan.
Selain dipandang sebagai ilmu, pendidikan dipandang juga sebagai sistem. Oleh karena itu, pendidikan harus mengandung:
1.       Adanya satu kesatuan organisasi
2.       Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organisasi
3.       Adanya hubungan ketrerkaitan antara komponen satu dengan yang lain maupun antara komponen dengan keseluruhan
4.       Adanya gerak atau dinamika
5.       Adanya tujuan yang ingin dicapai
Berdasarkan poin-poin yang sudah kita bahas diatas, jadi sistem pendidikan ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
*untuk sekarang, kita tidak bahas secara mendalam dulu masing-masing komponen, kita fokuskan pada definisi pendidikan
Pendekatan pendidikan sebagai sistem sangatlah penting. Dengan melakukan pendekatan ini, kita dapat mengenali kelemahan masing-masing komponen dalam keseluruhan upaya pendidikan atau antar komponen, sehingga dapat dilakukan perbaikan demi mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Selain itu, untuk mencapai tujuan pendidikan, perlu disusun dan difungsikan sistem penyelenggara pendidikan yang biak dengan mengenal, memahami, dan mengembangkan seluruh komponen pendidikan tersebut.
Semoga dengan memahami definisi pendidikan, kita jadi lebih menghargai pendidikan dan kita jadi lebih serius dalam menangani pendidikan demi mencapai Indonesia yang maju. DHSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar